Siapa yang tidak pernah berbuat salah ? Jawabannya tentu tidak ada. Saat seseorang melakukan kesalahan acapkali itu dicerminkan sebagai kepribadiannya dan kita sering menghukum orang dengan praduga seperti itu.
Saat seorang ayah melihat kasur anaknya berantakan tidaklah patut jika ia langsung marah dengan berkata, “Dasar anak nakal, kelakuanmu apa saja hingga kamar berantakan seperti kapal mau pecah ?!”. Pastilah sang anak akan takut, sedih, dan walaupun merapikan tempat tidur itu namun penuh dengan keterpaksaan.
Pisahkanlah antara kesalahan kamar berantakan dengan pelakunya, yakni si anak, beritahu ia masalah yang dilakukannya agar ia tahu telah berbuat salah dan bukan malah langsung menghukumnya. Memisahkan kesalahan dari pelakunya dapat menjadikan kita berpikir jernih dan matang dalam melihat fenomena yang terjadi. Alangkah baiknya bila kita katakan saja, “Anakku, ayah sangat sayang padamu, dan kamar tidak rapi seperti ini bukanlah yang ayah harapkan darimu.”
Memisahkan kesalahan dari pelakunya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar