Berani Gagal

Kamis, 23 Desember 2010 ·

Bill Gates (Chairman Microsoft Corp) pernah mengatakan : When you’re failing, you’re forced to creative, to dig deep and think hard, night and day. Every company needs people who have been trouht that, who have made mistakes and then made their mistakes as a great lesson to better. Jika engkau gagal, engkau akan dipaksa untuk jadi kreatif, untuk menggali lebih dalam dan berfikir lebih keras, siang dan malam. Setiap perusahaan membutuhkan orang-orang yang pernah gagal, yang membuat kesalahan dan menggunakan kesalahannya itu sebagai pelajaran terbesar untuk jadi lebih baik.
Nampaknya Bill Gates tahu benar kalau kita bukan malaikat, batman, superman, apalagi super boy seperti dalam sinetron di salah satu TV swasta, kita manusia biasa. Gagal itu biasa dan tabiat kehidupan manusia, maka memberi toleransi untuk “memafkan” kegagalan tersebut itu perlu. Tak berhenti disitu, kegagalan kata dia bisa memaksa kita lebih kreatif, berpikir keras siang dan malam dan mempelajari kegagalan tersebut untuk kemudian diubah menjadi pintu kemenangan. “Kegagalan lalu menjadi pengalaman, yaitu investasi pembelajaran yang membantu proses penyempurnaan seluruh faktor keberhasilan dalam hidup,” kata Anis Matta.
Bill Gates pasti pernah gagal, namun itu tak sedikitpun menyentuh wilayah cita-citanya. Seharusnya memang kegagalan hanya menjadi perkara teknis, sebagai hambatan dan rintangan di tengah jalan kehidupan. Sedangkan tekad, kemauan, berpikir dan selalu bersikap positif akan dapat mematahkan rintangan dan memaksanya tunduk untuk memberi jalan menuju penghentian terakhir dari mimpi mimpi kita. “Dan tekad seperti ini akan merubah rintangan dan kesulitan menjadi sarana mencapai tujuan,” kata Said bin Al-Musayyib.
Berani gagal mempunyai sebuah rahasia, yakni kepercayaan pada waktu. Segala urusan ada waktunya, termasuk keberhasilan ada jadwalnya. Orang-orang besar terkadang dapat meraba waktu keberhasilan tersebut dengan firasat. Bisa jadi firasat merasa salah, tapi itu penting untuk membuat mereka bersemangat. Firasat bagi mereka termasuk faktor rasional selain perhitungan ‘njlimet’ lainnya. Keputusan untuk ‘berani’ melangkah sebenarnya bersifat intuitif. Namun akhirnya sejarah membuktikan, keberanian mereka untuk gagal justru menjembatani firasat mereka sampai pada kenyataan.
Maka mengapa kita masih ‘tidak berani’ gagal...???!!!
Akhirnya ‘biarlah bintang itu jatuh untuk menumbuhkan bulan yang sempurna’

0 comments:

Posting Komentar

Cari Apa Saja Disini


ShoutMix chat widget

Multi Posting Area

Web Stats

website-hit-counters.com
Powered by  MyPagerank.Net
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
 

IcyBlue | Copyright © 2010 - Blogger Designed By Jasa Adsense Powered By How To Traffic Website Supported by Increase Traffic For Website

javascript:void(0)