Banyak bukit sembarang bukit
banyak terdapat pohon mengkudu
Banyak sakit sembarang sakit
tidak sesakit menanggung rindu
Anak raja naik kereta,
encik Ahmad tukang pedati
Kalau cinta katakan cinta
jangan dipendam di dalam hati
Asam pauh dari seberang
asam belimbing dari Lampung
Badan jauh di rantau orang
teringat adik jauh di kampung
Anak gagak dua delapan,
jangan disimpan dalam keranjang
Datang rindu disedang makan,
perut lapar menjadi kenyang
Baca Selengkapnya >>>
Tampilkan postingan dengan label Pantun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pantun. Tampilkan semua postingan
Pantuan Orang Tua [1]
Alangkah elok barang ini,
terbuat daripada gading
Alngkah elok orang ini,
pinggangmya genting bagai ketiding
Apa guna pasang pelita
jika tidak dengan sumbunya
Apa gunanya main mata,
jika tak dengan sesungguhnya
Ambil asahan pengasah pisau,
parang dan tombak diasah juga
Tujuh bukit sembilan pulau
wajahmu adik tampak jua
Anak jiran pergi mengaji
mengaji sifat tentang Allah
Pandai sungguh abang memuji,
hingga jantungku copot sebelah
Pantun Remaja [1]
Ada kucoba pergi ke lepau,
buah pepaya murah harganya
Ada kucoba menghilang risau,
wajahmu tuan terbayang jua
Aditiawarman di raja Minang
raja adil ditepati
Tujuah makrifat sudah kupandang,
tidak bertukar di dalam hati
Ada perkutut dengan balam
gantung di dahan pohon mengkudu
Obat rindu penawar dendam
dendam bercampur dengan rindu
Ada perkutut dengan balam,
gantung di dahan pohon mengkudu.
Hati dendam bertambah dendam
hati rindu siapa tahu
Air dalam bertambah dalam,
hanyut periuk di dalam peti
Hati yang dendam bertambah dendam,
cinta membara di dalam hati
Langganan:
Postingan (Atom)